Kamis, 16 Agustus 2018

Pola-pola pengembangan teks eksplanasi


Secara  umum,  pola-pola  pengembangan  teks  eksplanasi adalah sebagai berikut:
1.      Pola Pengembangan Sebab Akibat
Pengembangan  teks  eksplanasi  dapat  menggunakan  pola  sebab   akibat.  Dalam  hal  ini  sebab  dapat  bertindak  sebagai  gagasan  umum,    sedangkan   akibat   sebagai   perincian   pengembangannya.   Namun   demikian, dapat juga terbalik. Akibat dijadikan sebagai gagasan umum,   maka perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciannya.  
Persoalan  sebab  akibat  sebenarnya  sangat  dekat  hubungannya    dengan proses. Jika disusun untuk mencari hubungan antara bagian-   bagiannya, proses itu dapat disebut proses kausalitas.  
Contoh: 
Gempa  bumi  melanda  wilayah  bagian  selatan  Daerah  Istimewa  Yogyakarta, Sabtu, 27 Mei 2006 pukul 05.54 WIB. Kekuatan gempa  bumi tercatat 6,2 skala Richter pada kedalaman 17,1 km. Pusat gempa  terletak pada posisi ± 25 km barat daya Kota Yogyakarta.   Gempa  bumi  ini  mengakibatkan  puluhan  orang  meninggal.  Beberapa   orang   luka–luka.   Sejumlah   bangunan   roboh   dan  mengalami kerusakan. Selain itu, dilaporkan juga terjadi longsoran  dan  kerusakan  berat  pada  permukiman  dan  bangunan  lainnya  di  Kabupaten Bantul karena dekat dengan sumber gempa bumi.  

2.      Pola Pengembangan Proses    Proses   merupakan   suatu   urutan   dari   tindakan-tindakan   atau   perbuatan-perbuatan  untuk  menciptakan  atau  menghasilkan  sesuatu   atau  perurutan  dari  suatu  kejadian  atau  peristiwa.  Untuk  menyusun   sebuah proses, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
a.       Mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh.
b.      Membagi proses tersebut menurut tahap-tahap kejadian.
c.       Menjelaskan  setiap  urutan  itu  ke  dalam  detail-detail  yang  tegas    sehingga pembaca dapat melihat seluruh proses itu dengan jelas.
Contoh: 
Pada  bulan  keempat,  muka  telah  kian  tampak  seperti  manusia.  Dalam  bulan  kelima  rambut-rambut  mulai  tumbuh  pada  kepala.  Selama  bulan  keenam,  alis  dan  bulu  mata  timbul.  Setelah  tujuh  bulan,  fetus  mirip  kulit  orang  tua  dengan  kulit  merah  berkeriput.  Selama  bulan kedelapan dan kesembilan, lemak ditimbun di bawah  kulit sehingga perlahan-lahan  menghilangkan sebagian keriput pada  kulit.  Kaki  membulat.  Kuku  keluar  pada  ujung-ujung  jari.  Rambut  asli rontok dan fetus menjadi sempurna dan siap dilahirkan.   
Sumber: Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas 11